Selasa, 26 November 2013

TULISAN 4 TOU

MANFAAT MINYAK ZAITUN

Selain minyak bisa juga digunakan sebagai kecantikan bagi kaum wanita dan juga memberikan manfaat untuk pengobatan berbagai penyakit,berikut ini  manfaat  dari minyak zaitun:
·         Bisa untuk mencerahkan wajah,cara nya dengan memoleskan minyak zaitun ke wajah pada saat akan tidur.
·         Bisa untuk mengatasi jerawat,cara nya dengan memoleskan minyak zaitun tersebut ke wajah yang berjerawat.
·         Bisa untuk Mengobati sendi ngilu,cara nya dengan meletakan minyak zaitun pada kapas lalu dibalutkan ke bagian tubuh yang sakit dan lakukan cara ini menjelang tidur.
·         Bisa untuk melembabkan kulit yang kering,cara nya dengan memoleskan pada bagian tubuh yang kering.
·         Mengobati leukimia,cara nya  dengan meminumnya,ambil 1 sendok teh minyak zaitun dipagi hari sebelum memakan/meminum sesuatu apapun dan lakukan kurang lebih 40 hari.
·         Bisa untuk menumbuhkan rambut,cara nya dengan memoleskan minyak zaitun seperti minyak rambut.
·         Bisa untuk mengobati sikat gigi,cara nya dengan minum minyak zaitun yang dicampur dengan garam.

·         Dan terakhir bisa untuk menghilangkan bekas luka,cara nya memolekan 2 sendok teh minyak zaitun ke bagian luka tersebut lalu diamkan terlebih dahulu selama 2 jam lalu bilas hingga bersih.

TUGAS SOFTSKILL 4 TOU

TEORI MOTIVASI
Definisi
·         Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.
·         Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.
·         Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.
Pengertian Motivasi
·         Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).
·          Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan/tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan /keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)
·          Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986).
·          Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995)
Berdasarkan pengertian di atas, maka motivasi merupakan respon pegawai terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri pegawai agar tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh pegawai tercapai.
a.      Motivasi dalam Pembelajaran
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran.
Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan usaha belajar siswa.
Fungsi motivasi dalam pembelajaran diantaranya :
1.         Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2.         Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3.         Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Pada garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai dalam pembelajaran sebagai
berikut :
1.          Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa.
2.         Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.
3.          Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memeliharan motivasi belajar siswa.
4.          Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakn motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas.
5.         Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan pembelajaran.
b.      Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa
Dalam rumusan masalah diatas kami mengamati apakah motivasi itu berpengaruh dalam prestasti belajar siswa, ternyata sangat berpengaruh yaitu :
·         Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap tugas dengan kata lain, motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi sehingga melebih prestasi normal.
·         Hasil baik dalam pekerjaan yang disertai oleh pujian merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dengan giat. Bila hasil pekerjaan tidak diindahkan orang lain, mungkin kegiatan akan berkurang. Pujian harus selalu berhubungan erat dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang baik, sehingga padanya timbul suatu “sense of succes” atau perasaan berhasil.
·         Motivasi berprestasi merupakan harapan untuk memperoleh kepuasan dalam penguasaan perilaku yang menentang dan sulit (Mr. Clelland, 1955).
c.       Sumber-Sumber Motivasi Belajar Siswa
Dalam rumusan tersebut juga diamati dari mana saja sumber-sumber motivasi belajar siswa itu, diantaranya :
·         Motivasi Intrinsik
yaitu motivasi yang bersumber pada faktor-faktor dari dalam, tersirat baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa yang didorong oleh keinginan untuk mengetahui, tanpa ada paksaan dorongan orang lain, misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan, secara sadar memberikan sumbangan kepada kelompok, dan sebagai berikut.
·         Motivasi Ekstrinsik
yaitu motivasi yang bersumber akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Pelajar di motivasi dengan adanya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, persaingan.
d.      Guru dan Motivasi Pembelajaran
Dalam rumusan tersebut juga dipertanyakan bagaimana cara guru memotivasi belajar siswa agar menarik minat siswa untuk belajar, motivasi yang diberikan guru diantaranya :
1.         Memberi angka
2.        Hadiah
3.        Saingan
4.        Hasrat untuk belajar
5.        Ego envolvement
6.        Sering memberi ulangan
7.        Mengetahui hasil
8.        Kerja sama
9.        Tugas yang “challenging”
10.      Pujian
11.      Teguran dan kesamaan
12.      Suasana yang menyenangkan
13.      Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh murid
14.      Hargailah pekerjaan murid
Model Pengukuran Motivasi
Model-model pengukuran motivasi kerja telah banyak dikembangkan, diantaranya oleh McClelland (Mangkunegara, 2005:68) mengemukakan 6 (enam) karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu :
1.         Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi
2.        Berani mengambil dan memikul resiko
3.        Memiliki tujuan realistik
4.        Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan
5.        Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan
6.        Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
Edward Murray (Mangkunegara, 2005,68-67) berpendapat bahwa karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah sebagai berikut :
1.         Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya
2.        Melakukan sesuatu dengan mencapai kesuksesan
3.        Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan
4.        Berkeinginan menjadi orang terkenal dan menguasai bidang tertentu
5.        Melakukan hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan
6.        Mengerjakan sesuatu yang sangat berarti
7.        Melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain.
Teori-Teori Motivasi
Secara garis besar, teori motivasi dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu teori motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi dengan pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan penguat (reinforcement theory).Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:
1.         Durasi kegiatan
2.        Frekuensi kegiatan
3.        Persistensi pada kegiatan
4.        Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan
5.        Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
6.        Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
7.        Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan
8.        Arah sikap terhadap sasaran kegiatan
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain :
·         Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
1.         Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2.         Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup
3.         Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai
4.         Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain
5.          Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu
·         Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat  kerja seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).
·         Teori X dan Y
Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007).McGregor menyimpulkan bahwa  pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
·         Teori dua Faktor Herzberg
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007).
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari  ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi :
1.      Upah
2.     Kondisi kerja
3.     Keamanan kerja
4.     Status
5.     Prosedur perusahaan
6.     Mutu penyeliaan
7.     Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan
Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene. Faktor Intrinsik meliputi :
1.      Pencapaian prestasi
2.     Pengakuan
3.     Tanggung Jawab
4.     Kemajuan
5.     Pekerjaan itu sendiri
6.     Kemungkinan berkembang
Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.
·         Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
a.         Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil.
b.         Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
c.          Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :
a.    Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
b.    Harga diri
c.    Harapan pribadi
d.    Kebutuhaan
e.    Keinginan
f.    Kepuasan kerja
g.    Prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
a.      Jenis dan sifat pekerjaan
b.     Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
c.      Organisasi tempat bekerja
d.     Situasi lingkungan pada umumnya
e.      Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.


Nama     : sayidatul mufarrohah
Npm       : 16112890
Kelas      : 2KA27


Kamis, 07 November 2013

TUGAS SOFTSKILL 3 TOU

Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh :
Ø  Analisis French-Raven
Ø  Analisis Etzioni
Ø  Analisis Nisbel 
1.   Analisis French – Raven        
                Kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikolog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain. Konsep penting atas dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten(terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan( yang direalisasikan).
                French – Raven mengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan. Setiap sumber dapat terjadi pada smua tingkatan.
·         Kekuasaan balas jasa (reward power)
·         Kekuasaan paksaan (coercive power)
·          Kekuasaan sah (legitimate power)
·          Kekuasaan ahli ( expert power)
·          Kekuasaan panutan (referent power)
contohnya : para preman yang memungut pajak kepada pedagang yang berjualan,pedagang akan tunjuk kepada preman tersebut.

Nama : Sayidatul Mufarrohah
NPM    : 16112890
Kelas   : 2KA27


Senin, 04 November 2013

TULISAN TOU 3

Mengenal lensa kontak
Pernahkan kalian melihat seseorang yang tidak memiliki keturunan kulit putih tapi memiliki mata berwarna biru cerah. Bagaimana bisa? hal seperti itu mudah sekali dilakukan dengan cara penggunaan lensa kontak. Saat ini, lensa kontak sudah menjadi bagian dari gaya hidup manusia yang menunjang penampilannya. Padahal, sebelumnya lensa kontak diperuntukkan bagi seseorang yang memiliki gangguan pada mata dan harus menggunakan kaca mata.
Pada acara-acara tertentu, pengguna kaca mata merasa terganggu sehingga membutuhkan lensa kontak yang lebih simpel dan sederhana tapi tetap bisa membantu penglihatan.Tetapi, masih jarang orang yang menyadari bahaya lensa kontak  juga dapat memicu cedera pada kornea mata. Oleh karena itu ada baiknya kita lebih mengenal lensa kontak.
Awalnya lensa kontak atau softlens terbuat dari bahan yang kaku. Kemudian berkembang menjadi softlens dan lensa kontak tersebut disebut juga hard contact lens. Pada awalnya, kontak lensa terbuat dari bahan kaca. Lalu, pada tahun 1936, mulai diproduksi plastic sebagai bahan pembuatan lensa kontak. Akan tetapi hanya bagian pinggir lensa kontak yang menggunakan plastic, sedangkan pada bagian zona optiknya masih menggunakan kaca. Baru pada tahun 1946, plastik digunakan sebagai seluruh bagian lensa kontak.
Lensa kontak memang bisa menunjang penampilan seseorang menjadi lebih gaya dan berbeda. Akan tetapi, jika lensa kontak dipakai terus-menerus dapat mengakibatkan cedera pada kornea mata. Mata membutuhkan oksigen untuk bekerja dengan baik. Kurangnya oksigen tidak hanya menyebabkan mata kering tapi juga dapat menyebabkan kornea menjadi bengkak sehingga terjadi gangguan penglihatan. Mata yang kekurangan oksigen terjadi pada seseorang yang menggunakan lensa kontak secara terus-menerus. Pengguna kontak lensa sering mengabaikan aturan-aturan dalam penggunaan lensa kontak sehingga terjadi iritasi dan memicu masalah pada mata. Sehingga kita juga perlu mengenal lensa kontak dan bagaimana cara penggunaannya yang benar.
Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menggunakan kontak lensa yaitu dengan cara meletakkan lensa kontak di telapak tangan yang bersih dari kotoran. Kemudian beri 2-3 tetes pembersih khususnya, gosok perlahan dengan ujung jari lalu bersihkan dengan pembersih khusus lensa. Kemudian, rendam lensa kontak pada wadah khusus yang menggunakan solution. Pada saat akan memakainya, bilas terlebih dahulu dengan solution lalu keringkan. Jika sudah digunakan selama 2 minggu, rendam kontak lensa dengan menggunakan tablet yang telah dianjurkan. Penggunaan lensa kontak sebaiknya hanya 10 jam sehari. Penggunaan yang terlalu lama dapat menyebabkan deviasi (penyimpangan) oksigen pada mata.