Teori – teori keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan
kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Keindahan
adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada suatu benda dan diantara benda
itu dengan si pengamat.
Filsuf Inggris Herbert Read merumuskan
definisi bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang
terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi kita (beauty is unity of formal
relations among our sense-perception).Adapun teori-teori keserasian yaitu :
Teori Obyektif dan Teori Subyektif
Teori obyektif berpendapat bahwa,
keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualita)
yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari
orang-orang yang mengamatinya.
Teori subyektif menyatakan bahwa,
ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya
perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
Pendukung teori obyektif adalah Plato,
Hegel dan Bernard Bocanquat, dan pendukung teori subyektif adalah Henry Home,
Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke.
Teori Perimbangan
Teori pengimbangan tentang keindahan
dari bangsa Yunanai Kuno dulu dipahami dalam arti terbatas, yakni secara
kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai
kualita dari benda-benda yang disusun (mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari
bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan
atau perbandingan angka-angka.Teori ini hanya berlaku dari abad ke-5 sebelum
Masehi sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena
desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.
Keindahan hanya ada pada pikiran orang
yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat keindahan yang berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar